Manohara Odelia Pinot

Raja Kelantan Diduga Culik Model
Ibu Lapor ke Mabes Polri dan Dubes RI



JAKARTA - Manohara Odelia Pinot, model terpilih 100 pesona Indonesia di Herper's Bazaar Magazine, diduga diculik putra raja Kelantan, Malaysia. Hal tersebut dituturkan ibunda Manohara, Daisy Fajarina, 44, yang tak sanggup lagi menahan kerinduan bertemu Manohara.


Didampingi putri pertamanya, Dewi Sari Asih (kakak Manohara), Daisy menceritakan, musibah keluarganya itu bermula dari perkenalan Manohara dengan putra raja Kelantan Tengku Muhammad Fakhry pada sebuah jamuan makan malam di Prancis, 2004.

Saat itu, keluarga Daisy memang masih berdomisili di Prancis. Dalam acara tersebut, turut hadir pejabat tinggi Malaysia. Di antaranya, Wakil Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (kini PM) dan keluarga Kerajaan Kelantan, Malaysia. Saat itulah, kata Daisy, Fakhry yang berumur 26 tahun tersebut kepincut pada Manohara yang baru berumur 14 tahun.

Alih-alih mendekati Manohara, Fakhry merapat ke Daisy. Dia meminta izin untuk membina hubungan dekat dengan putri kedua Daisy tersebut. Tampaknya, perilaku sopan Fakhry itu tak sebanding dengan kelakuannya.

Hubungan Manohara dengan Fakhry terlalu jauh berjalan. Bahkan, akhir 2007, Manohara mengaku kepada Daisy bahwa Fakhry telah merenggut kegadisannya. ''Tapi, kata Manohara, Fakhry mau bertanggung jawab,'' tuturnya. Daisy pun tak jadi marah.

Akhirnya, 17 Agustus 2008, mereka diundang ke Kelantan, Malaysia. Daisy mengira acara tersebut adalah sekadar bersilaturahmi serta dalam rangka memperkenalkan Manohara kepada ayah dan ibunda Fakhry, Tengku Muhammad Fakhry Petra. Tampaknya, raja Kelantan memaksa agar Manohara dan Fakhry dinikahkan. Kemudian, oleh mufti (ketua agama) ditentukan pernikahan digelar pada 26 Agustus 2008.

Daisy awalnya menolak. Sebab, dirinya masih harus mengurus surat-surat dan membicarakannya dengan keluarga di Indonesia. Namun, setelah ditunggu beberapa lama, tak ada konfirmasi. Tak ada gelagat pihak kerajaan ingin mengadakan acara itu di Indonesia. Daisy dan keluarga pun kembali ke Indonesia.

Akhir 2008, Manohara kabur dari Malaysia. Dia pulang ke Indonesia. Kepada ibunya, dia mengaku diperlakukan tidak baik dan mengancam tak mau balik selama Fakhry tidak meminta maaf.

Apa saja perlakukan itu? Dewi menuturkan, perilaku Fakhry sangat kasar. Ketika Manohara sedang berhalangan melayani hubungan intim, Fakhry marah-marah. Dia bahkan menghardik istrinya itu untuk tidak tidur di kamar Fakhry.

Hingga Februari 2009, Manohara tetap tak mau balik. Keluarga kerajaan terus berupaya membujuk. Saat ulang tahun ke-17, 25 Februari 2009, Manohara dihadiahi mobil. Bahkan, 9 Maret lalu, mereka diajak umrah sekeluarga. Keluarga pun luluh. ''Ya kami menghargai. Berarti, mereka memang punya niat baik,'' katanya.

Saat berangkat ke bandara, Daisy dan Manohara ditempatkan dalam kendaraan berbeda. Begitu tiba di sebuah bandara khusus, Manohara langsung dinaikkan pesawat. Daisy dan Dewi yang ingin menyusul tak bisa. Mereka langsung ditinggal.

Sejak saat itu, Manohara tak pernah kontak dengan Daisy. Bahkan, nama Daisy dan keluarganya masuk dalam daftar cekal kedatangan ke Malaysia. Pada 23 Maret 2009, Daisy melapor ke Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu.

Dia juga sudah mengajukan permohonan tertulis kepada raja Kelantan, tapi tak ada respons sampai sekarang. ''Saya juga sudah melapor ke Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, bahkan sudah ketemu Pak Da'i Bachtiar (duta besar Indonesia untuk Malaysia, Red). Juga sudah melapor ke Mabes Polri. Tapi, mereka seperti tidak bisa berbuat apa-apa,'' ujar Daisy meratap.

Sementara itu, Juru Bicara Deplu Teuku Fauziyahsyah mengakui bahwa laporan itu sudah masuk ke Deplu. Namun, dia tak bisa banyak berbuat. Sebab, Daisy sebagai pihak pelapor adalah orang ketiga. Kalau memang ada masalah dalam pernikahan antarnegara itu, kata dia, mestinya Manohara yang melapor. Namun, dia mengaku tak bisa berkomentar banyak. Sebab, kasus itu sendiri belum jelas apa saja kerugian yang dialami Manohara sebagai istri. ''Kalau ikatannya sudah suami-istri juga susah. Kan suami memiliki hak terhadap istrinya. Tapi nanti akan kita lihat bagaimana perkembangannya nanti,'' katanya.[JP Online, Selasa, 21 April 2009 / aga]
*** * ***


Ibunda Manohara Mengadu ke Komnas HAM

Jakarta: Ibu dari Manohara Pinot, artis dan model yang diduga diculik putra raja Kelantan Malaysia mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Daisy Fajarina minta Komnas HAM menjembatani komunikasi dengan pihak Malaysia agar segera memulangkan sang buah hati.

Daisy mendadak jatuh pingsan setelah melaporkan dugaan penculikan putrinya. Manohara diduga diculik suaminya, Tengku Muhammad Fakhri, putera dari Raja Kelantan Malaysia. Adanya persoalan keluarga, membuat Manohara yang dulunya berprofesi sebagai model diduga oleh orangtuanya diculik.

Persoalan ini harus disikapi hati-hati karena menyangkut masalah dalam keluarga. Komnas HAM menyatakan tengah mengumpulkan data-data dan akan berkomunikasi dengan pihak Malaysia untuk mengetahui apakah ada pelanggaran HAM atau kekerasan dalam rumah tangga.(Liputan6.com, JUM/Don Vito Samartha)





TOUGHLANE.BLOGSPOT.COM

Adalah blog yang paling getol mencounter berita-berita dari Indonesia terkait perjuangan seorang ibu yang "kehilngan" buah hatinya. Blog itu tidak jelas, pemiliknya tidak menampilkan profil. Tak mengapa, hak dia, tapi kalau memang "Truth Appeared" mengapa mesti sembunyi? Berikut ini salah satu postingnya:

Tidak mengapa, semua pun tahu kadang-kadang kebenaran itu menyakitkan. Ibu Daisy mungkin tidak dapat menerima kenyataan bahwa Puterinya kini bahagia disamping suami tercinta. Kakaknya, Dewi cemburu mungkin.

Tiada pihak yang memaksa agar kalian mempercayai bukti yang dipamerkan. Kalian punyai akal, hati, jiwa dan otak. Lalu kalian putuskan sendiri. Nilaikan ia. Kini Ibu Daisy terlalu ghairah meraih simpati, untuk dipertemukan Puterinya. Mengeluarkan kenyataan songsang dan fitnah agar semua pihak menyokongnya.

Bila dipertemukan mereka, Ibu Daisy akan mempengaruhi pemikiran Mano, meracuni setiap perasaan yang ada dalam diri Mano. Umpama Virus merebak tanpa sekatan. Mano secara teknikal, akan membuat satu keputusan. Keputusan diputuskan oleh Ibu Daisy.

Wajarkah Ibu Daisy kini yang seakan akan mahu melihat Dua Negara Berjiran memusuhi satu sama lain? Dengan menglibatkan kerajaan, semata mata demi kepentingannya sendiri?

Percaya atau tidak, dia melakukan ini semua kerana apa yang dihajatinya DULU tidak kesampaian, tidak semua permintaannya dituruti, lalu dia memberontak. Memikirkan idea idea bernas, menggunakan GELARANNYA sebagai "seorang ibu".

Satu gelaran yang cukup berkuasa. Dan dia menyalahgunakan itu.

Suatu hari nanti, kebenaran yang jelas yang membuktikan yang telus akan tiba. Hari demi hari juga,akan dipamerkan bukti bukti lain yang akan menyangkal kenyataan
Ibu Daisy.


Print this post

Sincerely,
Padhang Bulan


0 komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar TERBAIK kamu. Yang paling rajin komentar Lela review blognya dalam posting “BLOG REVIEW”. Komentar yang kreatif-inspiratif memungkinkan jadi bahan posting Lela dan pastinya.., blog kamu dapat promosi GRATIS. Thanks..

 
[Image]
WarNing !
Copy-paste diBOLEHkan asal mencantumkan url PadhangBulan.blogspot. com. Demi etika, sportivitas, solidaritas, dan saling 'cinta' diantara sesama blogger Indonesia. Share-Saran Anda
Sincerely,
Grup Padhang Bulan
"Yang suka menyendiri silakan menyepi, yang suka berbagi silakan copy code di bawah ini:"

Catatan Lela
Yahoo Online Status Indicator